J.B. Maverick, seorang
analis pasar saham dan eks-pialang komoditas futures yang telah
'malang-melintang' sebagai trader aktif sejak tahun 2001 serta menggeluti
penulisan artikel bisnis dan keuangan sejak tahun 2007, telah merilis sebuah
artikel di Investopedia mengenai lima alasan mengapa 'Dividen' penting untuk
investor.
Pada artikel besutan
Maverick ini, dipaparkan pentingnya Dividen yang secara substansial telah
terbukti dalam dinamika pasar saham di Amerika Serikat dan dapat diadaptasi
dalam bursa saham di Indonesia. Pentingnya Dividen bagi para investor di
antaranya mampu meningkatkan keuntungan investasi saham; menyajikan pengukuran
ekstra untuk analisis fundamental; mengurangi risiko portfolio secara
keseluruhan; dan membantu menjaga daya beli modal. Selengkapnya diuraikan
sebagai berikut.
1. Pertumbuhan dan Perluasan Keuntungan
Salah satu manfaat
berinvestasi di perusahaan-perusahaan emiten yang membayar Dividen
(dividend-paying companies) yaitu Dividen cenderung terus mengalami pertumbuhan
sepanjang waktu.Perusahaan emiten yang telah mapan dan bereputasi tinggi
senantiasa meningkatkan pembayaran Dividen mereka dari tahun ke tahun.
Di negeri Paman Sam,
terdapat sejumlah 'Aristokrat Dividen', atau perusahaan-perusahaan yang telah
meningkatkan pembayaran Dividen mereka secara kontinyu dan konsisten lebih dari
25 tahun. Sejak tahun 1980, rata-rata dividen dari gabungan pertumbuhan tahunan
perusahaan-perusahaan S&P500 yang membayar dividen adalah 3.2 persen.
Salah satu dasar dari
kegiatan investasi di pasar saham yang perlu diperhatikan adalah resiko pasar.
Saham itu pasti fluktuatif (naik dan turun), namun adanya Dividen mampu
menyajikan RoI (Return of Investment) yang terjamin. Sangat jarang kita temukan
perusahaan emiten yang bereputasi tinggi berhenti membayar Dividen, dan
faktanya, kebanyakan dari perusahaan ini menambah jumlah Dividen mereka dari
masa ke masa.
2. Dividen Membantu Mengevaluasi Kondisi Ekuitas Suatu
Perusahaan
Evaluasi saham menggunakan
Dividen kerap menjadi pengukur atau parameter yang lebih terpercaya untuk
mengevaluasi ekuitas, dibandingakan pengukur lainnya yang lebih umum digunakan
seperti 'price-to-earning' atau rasio P/E. Pengukuran kondisi keuangan
(financial metrics) yang paling banyak digunakan oleh para investor dan analis
dalam menganalisis saham yakni berpatokan pada data statistik dari laporan
keuangan perusahaan.
Namun, laporan keuangan
perusahaan berpotensi dapat dimanipulasi perhitungannya untuk menunjukkan
adanya peningkatan performa perusahaan kepada para investor. Lain halnya dengan
Dividen, yang lebih kredibel menunjukkan apakah perusahaan tersebut berperforma
baik atau buruk. Karena untuk melakukan pembayaran Dividen, suatu perusahaan
harus memiliki arus kas 'riil'.
Historis Data pembayaran
Dividen dari suatu perusahaan dapat menjadi acuan pokok analisis fundamental
bagi para investor untuk menilai kekuatan (tingkat pertumbuhan dan keuntungan)
perusahaan dari tahun ke tahun secara kontinyu.
Suatu perusahaan yang
konsisten meningkatkan pembayaran Dividen dari masa ke masa menunjukkan
indikasi yang jelas bahwa perusahaan tersebut telah kuat dan banyak
menghasilkan keuntungan serta kecil kemungkinan terancam dari ketidakpastian
pasar dan kelesuan ekonomi.
Manfaat lain dari Dividen
dalam mengevaluasi ekuitas perusahaan yaitu Dividen hanya berubah sekali dalam
setahun, sehingga Dividen lebih stabil sebagai acuan analisis fundamental
daripada pengukur lainnya yang sangat bergantung pada fluktuasi harga saham
dari hari ke hari.
3. Mengurangi Risiko
Pembayaran Dividen mampu
menyelamatkan berbagai kerugian yang terjadi dari penurunan harga saham.
Berbagai penelitian telah konsisten menunjukkan bahwa saham yang membayarkan
Dividen (dividend-paying stocks) lebih unggul dan 'survive' dibandingkan saham
yang tak membayarkan Dividen (nondividend-paying stocks) dalam dinamika periode
pasar yang fluktuatif. Contoh kasusnya yaitu ketika terjadi kelesuan pasar pada
tahun 2002, saham yang tak membayarkan Dividen mengalami penurunan tajam
sebesar 30 persen, namun sebaliknya saham yang membayarkan Dividen hanya
mengalami penurunan sekitar 10 persen. Bahkan saat krisis finansial terjadi
pada tahun 2008 yang menimbulkan penurunan tajam pada harga saham, tetaplah
saham yang membayarkan Dividen yang masih bertahan lebih baik.
4. Dividen Menjaga Daya Beli Modal
Dividen juga membantu
investor dalam mempertimbangkan dampak inflasi terhadap return investasi di
mana terkadang para investor gagal dalam mempertimbangkannya. Bagi seorang
investor yang ingin mengetahui penghasilan bersih dari suatu investasi, maka
investasi tersebut pertama-tama harus menghasilkan cukup return untuk
menanggulangi kerugian daya beli yang dihasilkan dari inflasi.
Dalam konteks mengukur daya
beli modal, Jika seorang investor memiliki saham yang harganya naik sebesar
tiga persen sepanjang tahun, namun inflasi mencapai empat persen, berarti
investor tersebut mengalami kerugian sebesar satu persen. Tetapi, jika harga
saham yang sama naik sebesar tiga persen sekaligus menghasilkan return Dividen
sebesar tiga persen pula, berarti investasi tersebut berhasil mengembalikan
keuntungan yang melampaui nilai inflasi dan menunjukkan keuntungan daya beli
yang sebenarnya bagi investor. Jadi berita baiknya bagi para investor yang
berinvestasi di perusahaan emiten yang membayar Dividen, yakni semakin banyak
return Dividen yang diperoleh akan mampu melampaui nilai inflasi atau mampu
'survive' dari inflasi.
Diadaptasi dari artikel Investopedia "5 Reasons Why Dividends Matter to Investors" oleh J.B. Maverick.
oleh Dian AR. di
www.seputarforex.com