Ada beberapa pelajar penting yang didapat oleh Warren Buffett selama bekerja di Graham-Newman. Prinsip-prinsip kunci yang menjadi pondasi utama strategi bisnis dan investasi beliau.
Pertama, tentang
bagaimana cara melakukan transaksi arbitrase. Yaitu ketika kita menjual dan
membeli saham yang sama, di waktu yang sama sekaligus.
Di Bursa Efek
Indonesia, transaksi arbitrase biasanya dilakukan oleh para market maker.
Dimana mereka meng-input Bid dan Offer sekaligus, dan mendapatkan keuntungan
dari selisih fraksi.
Strategi ini
sebenarnya profit-nya sangat, sangat kecil. Hanya sebesar selisih antara harga
Bid dan harga Offer. Tapi karena dilakukan berkali-kali, dan dengan modal yang
besar, maka total keuntungannya juga lumayan.
Kedua, Warren
Buffett belajar untuk selalu melihat sebuah transaksi saham dari sudut pandang
si penjual (seller’s point-of-view). Kenapa dia menjual sahamnya, dan apa
alasan sebenarnya di balik itu?
Kemudian lakukan
analisis secara mendalam. Apakah lebih untung jika kita menjadi pembeli dan
menampung saham tersebut. Atau malah lebih untung kalau kita ikut menjual dan
ikut buang barang juga?
Ketiga, Warren
Buffett diajarkan untuk selalu melihat selembar saham sebagai bagian dari
sebuah perusahaan secara keseluruhan. Selembar saham bukan sekedar selembar
kertas abstrak tanpa nilai.
Keempat, kita
sebenarnya bisa mendapatkan perusahaan bernilai tinggi, yang sahamnya luar
biasa murah. Selama kita rajin “mengerjakan PR” kita, melakukan analisis, dan
menemukan aset tersembunyi yang luput dari perhitungan banyak orang.
Kelima, adalah
penting untuk mengenali orang-orang yang duduk di jajaran manajemen sebuah
perusahaan (yang sahamnya kita miliki). Sehingga kita dapat mengetahui apa
kira-kira yang akan mereka lakukan di masa depan.
Dikutir dari https://www.idxchart.com/rangkuman-buku-the-snowball-kisah-sukses-warren-buffett