Apa itu Waran?


Waran adalah salah satu instrumen derivatif di pasar finansial yang cukup penting. Pemegang waran memiliki HAK (rights) untuk memesan suatu efek (saham atau obligasi) terlebih dahulu pada exercise price dibandingkan dengan mereka tidak memilikinya.

Dengan demikian, pemilik waran mempunyai hak membeli efek (sekuritas) sesuai dengan emiten yang menerbitkannya pada periode dan tanggal tertentu, dengan harga tertentu, dalam jumlah tertentu. Pemilik waran tidak dibebani kewajiban apapun dalam transaksi sahamnya. Waran sering disebut anak saham oleh para praktisi pasar modal.

Waran sendiri memiliki masa aktif sejak 1st exercise-nya yang berarti sebelum tanggal penebusannya, waran tidak dapat ditebus. Namun waran bebas diperjual-belikan di pasar modal layaknya saham sehingga waran ada yang berlikuiditas cukup baik. Karena dapat diperdagangkan, maka harga waran pun dapat berfluktuasi naik dan turun, pada umumnya berkorelasi positif dengan harga saham induknya. Hal ini tentu dapat dipahami karena saham induk berperan sebagai underlying asset-nya.

Secara teknis kode waran hampir sama dengan kode emiten-nya, yaitu hanya ditambah huruf  “W” di belakang kode sahamnya. Misalnya waran untuk saham Bakrie Telekomunikasi yang kodenya BTEL, maka warannya BTEL-W dan seterusnya.

Mirip Option

Karakter waran mirip dengan call option. Namun sekarang berkembang waran dengan karakter put option juga. Waran memiliki masa berlaku penebusan (exercise) namun biasanya lebih lama dibanding rights pasar modal lainnya. Pada umumnya waran dapat ditebus hingga 3 tahun dan apabila lebih dari masa berlakunya maka dianggap hangus atau pemegang waran kehilangan haknya. Rights lainnya pada umumnya hanya berlaku sekitar sekitar 3 bulan saja. Selanjutnya Waran juga mencantumkan exercise ratio pada excercise price tertentu.

Seperti halnya option lainnya, pada saat exercise posisi waran dibagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu In The Money, At The Money atau Out The Money. In The Money adalah suatu posisi di mana harga waran (plus harga penebusan dan administarsinya) lebih kecil dari harga sahamnya di pasar. Artinya pemegang waran mendapatkan keuntungan karena seluruh biaya waran masih di bawah harga sahamnya. Artinya intrinsic value waran lebih besar dari nol.

Namun, jika situasinya terbalik, maka dinamai Out The Money karena biaya waran (plus harga penebusan dan administrasinya) melebihi harga saham pada saat di-exercise sehingga pemegang waran mengalami kerugian. Artinya intrinsic value waran lebih kecil dari nol. Namun, pemegang waran mempunyai hak untuk tidak meng-exercise warannya jika dianggap merugikannya. At the Money adalah posisi yang tidak menguntungkan maupun merugikan pemegang waran (intrinsic value waran sama dengan nol).

Dalam praktiknya, harga waran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: 1. kinerja keuangan, 2. prospek bisnis emiten di masa depan, 3. kualitas manajemen, 4. situasi makro ekonomi, 5. stabilitas politik dan 6. persepsi pelaku pasar terhadap emiten waran tersebut. Di samping itu, harga waran juga tergantung pada penggunaan dana hasil waran oleh emiten serta harga penebusan (exercise) waran tersebut.

Harga Waran Berfluktuasi
Selama menunggu first exercise-nya, waran yang diperdagangkan biasanya naik cukup signifikan terkadang melebihi kenaikan sahamnya, namun menjelang tanggal exercisenya harganya sering mengalami penurunan terlebih dahulu. Para traders waran sering memanfaatkan siklus seperti ini untuk mencari keuntungan sesaat, sebaliknya para investor jangka panjang tetap hold sampai exersise-nya.

Penurunan harga waran jelang exercise-nya hanyalah bersifat temporari dan teknikal saja karena para traders biasanya melakukan profit taking untuk merealisasikan keuntungannya. Jika kinerja keuangan, kualitas manajemen dan prospek bisnis emiten cukup baik dan menjanjikan, maka harga saham maupun warannya kembali naik mencari harga wajarnya.

Siklus kembali terulang, di mana waran mendekati masa expired date-nya, maka harganya kembali turun dan berulang seperti masa first exercise-nya. Kemudian akan naik lagi jika long term performance emiten menjanjikan prospek bisnis yang baik. Di samping itu, ada juga waran gratis yang diberikan kepada pemegang saham. Biasanya diberikan sebagai "pemikat" investor saat perusahaan melakukan penawaran perdana kepada publik (Initial Public Offering) atau diberikan cuma-cuma pada saat perusahaan melakukan rights issue.
Semoga bermanfaat dan salam investasi.

Penulis: Perdana Wahyu Sentosa