Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Dengan membaca indeks ini, kita dapat mengetahui tren yang sedang terjadi di pasar, apakah sedang naik, turun, atau stabil sehingga investor dapat menentukan kapan untuk menjual, menahan atau membeli saham. Bursa efek Indonesia memiliki 6 jenis indeks, yaitu:

  1.  Indeks individual. Indeks masing-masing saham yang tercatat yang tercatat di BEI
  2.  Indeks harga saham sektoral. Mengelompokkan saham berdasarkan masing-masing sektor. Di Bursa Efek Indonesia sektor terbagi atas 9 kelompok yaitu pertanian ; pertambangan ; industry dasar ; aneka industri ; konsumsi ; property ; infrastruktur ; keuangan ; perdagangan dan jasa ; serta manufaktur.
  3. Indeks Harga Saham Gabungan / IHSG (Jakarta Composite Index)Semua saham diperhitungkan sebagai komponen penghitungan indeks.
  4. IndeksLQ 45Indeks yang terdiri dari 45 saham pilihan berdasarkan likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar, sehingga setiap 6 bulan saham yang masuk indeks ini bisa berubah-rubah tergantung kedua variable tersebut.
  5. Indeks syariah (JII / Jakarta Islamic Index). Terdiri dari 30 saham yang memenuhi syarat investasi dalam Islam., diantaranya tidak berhubungan dengan:  Usaha perjudian atau tergolong perjudian dan perdagangan yang dilarang;    Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan memperdagangkan segala jenis barang konsumsi yang berbahan dasar dilarang syariat;     Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan memperdagangkan segala jenis barang dan jasa yang bersifat mudharat; Lembaga keuangan konvensional termasuk perbankan dan asuransi konvensional yang mengandung unsur riba
  6.  Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Indeks yang dikelompokkan secara khusus di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan. Papan utama biasanya terdiri dari saham-saham dari perusahaan yang sudah kokoh di pasaran. Sementara papan pengembangan terdiri dari saham-saham perusahaan yang belum secara konsisten membukukan keuntungan pada laporan akhir tahun mereka.
Sumber : danareksaonline.com