Warren Buffet memiliki
strategi khas dalam mengembangkan usahanya. Jika dia berminat dengan suatu
perusahaan, maka pemilik perusahaan itu ditawari saham di Berkshire Hathaway,
bukan membeli dengan uang tunai.
Dikutip dari laman Forbes, Jumat 18 Juli 2014, dengan cara tersebut, beberapa keluarga terkaya di Amerika Serikat tergabung di Berkshire. Setidaknya, ada enam keluarga terkaya di AS dengan total jumlah kekayaannya US$165,1 miliar, memiliki hubungan dengan Berkshire.
Buffet memperoleh Berkshire Hathaway pada 1964 dan mengubahnya menjadi kendaraan investasi utamanya.
Selama 15 tahun terakhir, return rata-rata tahunan saham kelas A Berkshire sekitar 7 persen per tahun, dibandingkan indeks S & P 500 yang hanya 4,3 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, perolehan return ini ditopang oleh merek ikonik seperti HJ Heinz dan Exxon Mobil.
Dua keluarga terkaya yang baru masuk ke daftar Forbes, yakni Alfonds dan Ueltschi. Mereka menjual bisnis sepenuhnya untuk ditukarkan dengan saham di Berkshire dan menyaksikan jumlah total kekayaan semakin bertambah.
Keluarga terkaya lainnya, Booths, misalnya, menguangkan real estate miliknya, dan menempatkan US$1 juta dalam saham Berkshire Hathaway. Keluarga terkaya tersebut memang akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih baik dengan mendapatkan saham Berkshire dibandingkan uang tunai.
Cara berinvestasi Buffet ini juga menarik keluarga terkaya baru dalam daftar Forbes, termasuk Battens of Norfolk, Va, yang menjual dua perusahaan surat kabar miliknya untuk menjadi sayap media Berkshire, tahun lalu.
Graham Media Holdings, sebelumnya bernama Washington Post Company, juga ditukarkan dengan 3.000 saham di Berkshire. Adapun, sebelumnya Berkshire memiliki 23 persen dari perusahaan itu, tapi dalam pertukaran untuk saham itu, Graham Media Holdings sepenuhnya menjadi anak usaha.
Konglomerat ritel, Wal-mart juga menyebut Berkshire memiliki 2 persen saham di Wal-Mart.
Berikut adalah tiga keluarga terkaya yang paling beruntung memiliki saham di Berkshire Hathaway:
1. Keluarga Alfond, keluarga kaya peringkat 64 di AS
Harolf Alfond menjual perusahaannya, Dexter Shoe Company, ke Warren Buffet pada 1993 senilai US$300 juta dan ditukarkan dengan saham di Berkshire.
Alfond meninggal pada 2007. Tetapi, saat ini jumlah total kekayaan keluarganya naik menjadi US$4,2 miliar berkat melonjaknya nilai saham Berkshire.
Keluarga Alfond diketahui memiliki 25.000 saham di Berkshire dengan return investasi sebesar 1.275 persen.
2. Keluarga Booth, keluarga kaya peringkat 81 di AS
Franklin Otis booth bertemu dengan Warren Buffett pada 1963 dan menuangkan US$1 juta yang diperoleh dari keuntungan sebuah proyek real estate di Los Angeles untuk membeli saham Berkshire.
Saat dia meninggal pada 2008, harga saham yang dimilikinya mencapai US$2 miliar. Kekayaan keturunannya ditambah dengan kekayaan dari Berkshire berjumlah US$2,9 miliar.
Franklin diketahui memiliki 15.000 saham di Berkshire dengan return investasi 277.700 persen.
3. Keluarga Ueltschi, keluarga kaya peringkat 81 di AS
Warren Buffet tertarik dengan perusahaan pelatihan penerbangan , FlightSafety Internasional pada 1996 dan ditukarkan untuk Berkshire senilai US$1,5 miliar pada saat itu.
Pendiri perusahaan itu, Albert Ueltschi, mantan pilot Pan Am meninggal pada 2012, tapi keluarganya dapat menikmati peningkatan kekayaannya menjadi US$2,9 miliar berkat kenaikan saham Berkshire.
Keluarga ini diperkirakan memiliki 16.000 saham dengan return investasi 93 persen. (one)
Dikutip dari laman Forbes, Jumat 18 Juli 2014, dengan cara tersebut, beberapa keluarga terkaya di Amerika Serikat tergabung di Berkshire. Setidaknya, ada enam keluarga terkaya di AS dengan total jumlah kekayaannya US$165,1 miliar, memiliki hubungan dengan Berkshire.
Buffet memperoleh Berkshire Hathaway pada 1964 dan mengubahnya menjadi kendaraan investasi utamanya.
Selama 15 tahun terakhir, return rata-rata tahunan saham kelas A Berkshire sekitar 7 persen per tahun, dibandingkan indeks S & P 500 yang hanya 4,3 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, perolehan return ini ditopang oleh merek ikonik seperti HJ Heinz dan Exxon Mobil.
Dua keluarga terkaya yang baru masuk ke daftar Forbes, yakni Alfonds dan Ueltschi. Mereka menjual bisnis sepenuhnya untuk ditukarkan dengan saham di Berkshire dan menyaksikan jumlah total kekayaan semakin bertambah.
Keluarga terkaya lainnya, Booths, misalnya, menguangkan real estate miliknya, dan menempatkan US$1 juta dalam saham Berkshire Hathaway. Keluarga terkaya tersebut memang akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih baik dengan mendapatkan saham Berkshire dibandingkan uang tunai.
Cara berinvestasi Buffet ini juga menarik keluarga terkaya baru dalam daftar Forbes, termasuk Battens of Norfolk, Va, yang menjual dua perusahaan surat kabar miliknya untuk menjadi sayap media Berkshire, tahun lalu.
Graham Media Holdings, sebelumnya bernama Washington Post Company, juga ditukarkan dengan 3.000 saham di Berkshire. Adapun, sebelumnya Berkshire memiliki 23 persen dari perusahaan itu, tapi dalam pertukaran untuk saham itu, Graham Media Holdings sepenuhnya menjadi anak usaha.
Konglomerat ritel, Wal-mart juga menyebut Berkshire memiliki 2 persen saham di Wal-Mart.
Berikut adalah tiga keluarga terkaya yang paling beruntung memiliki saham di Berkshire Hathaway:
1. Keluarga Alfond, keluarga kaya peringkat 64 di AS
Harolf Alfond menjual perusahaannya, Dexter Shoe Company, ke Warren Buffet pada 1993 senilai US$300 juta dan ditukarkan dengan saham di Berkshire.
Alfond meninggal pada 2007. Tetapi, saat ini jumlah total kekayaan keluarganya naik menjadi US$4,2 miliar berkat melonjaknya nilai saham Berkshire.
Keluarga Alfond diketahui memiliki 25.000 saham di Berkshire dengan return investasi sebesar 1.275 persen.
2. Keluarga Booth, keluarga kaya peringkat 81 di AS
Franklin Otis booth bertemu dengan Warren Buffett pada 1963 dan menuangkan US$1 juta yang diperoleh dari keuntungan sebuah proyek real estate di Los Angeles untuk membeli saham Berkshire.
Saat dia meninggal pada 2008, harga saham yang dimilikinya mencapai US$2 miliar. Kekayaan keturunannya ditambah dengan kekayaan dari Berkshire berjumlah US$2,9 miliar.
Franklin diketahui memiliki 15.000 saham di Berkshire dengan return investasi 277.700 persen.
3. Keluarga Ueltschi, keluarga kaya peringkat 81 di AS
Warren Buffet tertarik dengan perusahaan pelatihan penerbangan , FlightSafety Internasional pada 1996 dan ditukarkan untuk Berkshire senilai US$1,5 miliar pada saat itu.
Pendiri perusahaan itu, Albert Ueltschi, mantan pilot Pan Am meninggal pada 2012, tapi keluarganya dapat menikmati peningkatan kekayaannya menjadi US$2,9 miliar berkat kenaikan saham Berkshire.
Keluarga ini diperkirakan memiliki 16.000 saham dengan return investasi 93 persen. (one)
Sumber: VIVA.co.id