Buffett, Keynes,
Lynch, Graham, Templeton, mereka semua mejadi legenda para pesohor investasi.
Anda bisa meniru cara sukses mereka
Apakah Anda bertekad
untuk menjadi investor yang lebih baik tahun ini? Menguasai pasar saham bisa
tampak menakutkan, tapi ada satu jalan pintas yaitu belajar dari sang guru.
Banyak orang yang
dengan cara dan kata-kata yang baik, membual melalui jargon-jargon, sangat umum terjadi di
kalangan profesional saat ini untuk mendapatkan keuntungan dengan cara-cara
yang kebanyak susah dimengerti oleh umum.
Tetapi lima investor
terbesar dalam sejarah ini berbeda- dan mari kita lihat bagaimana kebijaksanaan
mereka dapat membantu Anda untuk mendapatkan lebih banyak uang dari yang Anda
miliki saat ini, seperti yang di kutip dari telegraph.co.uk.
John
Maynard Keynes
Anda mungkin
beranggapan bahwa John Maynard Keynes adalah hanya sebagai salah satu ekonom
paling berpengaruh pada abad ke-20. Tapi ia juga investor brilian. Dia lulusan
Perguruan Tinggi Cambridge, Raja Inggris, menunjuk dia menjadi bendahara pada
tahun 1924. dan sampai tahun kematiannya pada tahun 1946, dana yang dikelola
untuk Raja tumbuh dari £ 30.000 sampai £ 380.000, suatu prestasi yang luar
biasa mengingat gejolak pasar saham yang terjadi pada dekade itu.
Pengalaman yang
menyakitkan yang ia lalui pada dekade itu
memberikan pengetahuan yang berharga baginya, dan membentuk gaya
investasi baru bagi Keynes. Ia beranajak dari pencarian apa yang akan dilakukan
pasar untuk fokus pada sejumlah kecil perusahaan individu - gaya ini lah yang
diadopsi oleh Benjamin Graham dan Warren Buffett.
Dalam suratnya tahun
1934, Keynes mengatakan: "Dengan berjalannya waktu, saya lebih yakin bahwa metode yang tepat dalam
investasi adalah menempatkan jumlah yang cukup besar pada perusahaan yang
dikelola oleh seorang yang benar-benar mengetahui dan menguasai perusahaan
tersebut.”
Jadi apa yang dia
beli?
Pada umur tiga
puluhan, ia secara dramatis meningkatkan kepemilikan saham pada saham yang nilainya
sedang jatuh, tetapi tampak terlihat cukup baik dan akan segera pulih. Union
Corporation, perusahaan tambang di
Afrika Selatan, adalah holding intinya, seperti Austin Motors dan Hector
Whaling. Dia menantang dirinya untuk hanya bermain di saham. dimana pada saat
itu, sebagian besar lembaga keuangan lebih memilih untuk bermain di obligasi.
Best Quote:
"Para pembuat keputusan di Wall Street bisa membuat keberuntungan yang
besar kalau saja mereka tidak memiliki informasi dari orang dalam."
Hasil investasi : 12
% pertahun
Warren
Buffett
Pendekatan Buffet
dalam berinvestasi di saham dapat diringkas sebagai "buy and hold" -
tapi ia memilih dengan hati-hati ketika melakukan "buy". Kepemilikan
terbesar nya adalah Berkshire, yang mencakup American Express dan Coca-Cola,
adalah bisnis lama yang mapan dengan pelanggan setia.
Buffett mencari
perusahaan yang tidak hanya menghasilkan keuntungan secara konsisten tetapi
juga berinvestasi untuk memiliki dan mengembangkan bisnis tersebut. Tidak semua
perusahaan melakukan hal ini; bahkan jika mereka mendapatkan keuntungan, mereka mungkin akan
menyia-nyiakan keuntungan tersebut dengan mengembangkan investasi sia-sia
ditempat lain.
Best quote:
"Hanya membeli sesuatu yang Anda akan sangat senang untuk menahannya jika
pasar ditutup selama 10 tahun."
Hasil investasi:
19,7 persen per tahun (saham Berkshire Hathaway, 1965-2012)
Sir John Templeton
Pendekatan Templeton
adalah sebagai berikut. Pertama, ia memiliki keyakinan untuk membeli
saham-saham pada masa pesimisme ekstrim terjadi, yaitu ketika kebanyakan orang
secara naluriah akan menghindari pasar saham. Dia juga mencari perusahaan-perusahaan undervalued, dan menjual sahamnya ketika harganya telah pulih,
perumapamaan yang bagus tentang prinsip ini adalah bahwa investor harus "berharap
dan bereaksilah terhadap perubahan - tidak ada saham yang bisa Anda beli dan
lupakan".
Templeton mengambil
pendekatan global mengenai saham, ia mengatakan: ". Jika Anda mencari di
seluruh dunia, Anda akan menemukannya lebih banyak - dan mungkin lebih baik -
barang murah daripada di satu negara"
Dia adalah investor
Barat pertama yang menghargai potensi keajaiban ekonomi pasca-perang Jepang,
tetapi juga memindahkan uang kliennya pindah ke Amerika pada waktu yang tepat
untuk menangkap kebangkitan pasar, sebelum pasar Tokyo mencapai puncaknya di tahun delapan puluhan akhir.
"Ketika
Templeton berinvestasi pertamakali di Jepang,, pasar disana masih baru buka,"
kata Mark Dampier dari Hargreaves Lansdown, toko investasi. "Tidak ada
orang lain yang tertarik berinvestasi."
Bisnis pembiayaan
Templeton masih berjalan, menjadi bagian
dari Franklin Templeton, dan prinsip-prinsip yang ia gunakan "berbasis
dari hari kehari " masih dipegang dalam menjalankan bisnis pembiayaan
Templeton, kata manajer memimpin, Dylan Ball.
Best quote: " Menghindari
kesalahan untuk tidak berinvestasi Merupakan kesalahan terbesar dari cara
berinvestasi ."
Benjamin
Graham
Benjamin Graham,
yang memulai karir Wall Street pada tahun 1914, dianggap sebagai investor
pertama yang mengambil pendekatan ilmiah dalam memilih saham.
Setelah kehilangan
uang pada tahun 1929, ia memutuskan untuk mencari saham yang menawarkan
"margin of safety" - di mana nilai aset perusahaan melebihi nilai
yang ada pada sahamnya. Dia menggambarkan dan menguraikan pendekatan tersebut
dalam dua buku yang fenomenal dan sangat dihormati, yaitu : Security Analysis
and The Intelligent Investor.
Graham mengajar di
Columbia University di New York, di mana Warren Buffett adalah salah satu
muridnya. Buffett memanggilnya "guru terbesar dalam sejarah keuangan"
Seperti Buffett dan
Templeton, Graham percaya akan melawan keyakinan banyak orang. "Beli
ketika kebanyakan orang, termasuk para ahli, pesimis, dan menjual ketika mereka
aktif dan optimis," katanya.
Best quote:
"Dalam jangka pendek pasar adalah mesin voting, tetapi dalam jangka
panjang ia adalah mesin berat."
Peter
Lynch
Anda mungkin
membayangkan bahwa investor yang sukses menghabiskan waktu mereka meneliti
rekening perusahaan, tetapi Peter Lynch, yang menjalankan dana besar Fidelity Magellan di Amerika
selama bertahun-tahun, mengatakan ia mendapat banyak ide-ide investasi yang terbaik
justru ketika berada di luar kantor.
Lynch tidak
hanya keluar dan membeli saham, tetapi
dia juga menggunakan wawasannya sebagai
dasar untuk penelitian lebih lanjut.
Ketika ia tidak
menyarankan para investor untuk menempatkan semua uang mereka pada saham, Lynch
mengatakan pada tahun 2002: "Saya percaya pada saham. Jika Anda melihat
kembali dari 70 tahun akhir, saham adalah investasi paling menarik yang tak
terbantahkan. "
Dia tetap seorang
penasihat di Fidelity di Amerika, dan masih mengelola dana Magellan sesuai
dengan strateginya, kata seorang juru bicara perusahaan.
Best quote:
“berinvestasilah pada apa yang Anda ketahui (kuasai)”
Investment returns:
29 % pertahun (Pembiayaan Fidelity Magellan, 1977-1990)
Sumber: www.telegraph.co.uk